Kamis, 04 Desember 2008

KEUTAMAAN YANG HALAL DAN TERCELANYA YANG HARAM

QS. Al-Mukminun ayat 51


Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.



”KEUTAMAAN YANG HALAL DAN TERCELANYA YANG HARAM”
Hamba ﺃﷲ Swt. : Usman Said




Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi ﺃﷲ Swt., Tuhan semesta alam yang telah mengutus Rasulullah Saw. yang didalam dirinya terdapat suri tauladan yang baik sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Sholawat serta salam kita sertakan untuk junjungan ummat Nabi Besar Muhammad Saw. yang dengan gigih dan penuh kesabaran membela, mempertahankan dan menyebarkan Islam, dengan hasil perjuangan beliau, Islam berkembang diseluruh muka bumi ﺃﷲ Swt.

ﺃﷲ Swt. menjadikan manusia dari sari pati tanah, kemudian dijadikannya setitik mani yang tersimpan ditempat yang terpelihara. Melalui hubungan kasih sayang dua Bani Adam setitik mani bertemu dengan telur dari sang ibu dengan izin ﺃﷲ Swt., kemudian akan menjadi sesuatu yang menempel didalam suatu ruang yang kokoh. Sembilan bulan sepuluh hari ciptaan ﺃﷲ Swt. ini akan lahir dengan cara yang dimudahkan ﺃﷲ Swt., namun sedikit sekali diantara mereka yang bersyukur.
Halal dan haram adalah masalah iman. Seseorang yang makan atau mengerjakan hal-hal yang haram boleh jadi dia sehat wal’afiat jasmaninya namun sesungguhnya dia menderita karena dia telah menzolimi dirinya sendiri sebagai sabda Rasulullah saw. :




”Tiap-tiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka untuk api nerakalah lebih utama daging itu”

Sesudah kita diciptakan ﺃﷲ Swt. dalam bentuk bayi yang tidak berdaya. Dia memelihara kita dengan diberikannya rasa kasih sayang kepada setiap insan yang melihatnya, diberikannya rezeki yang halal dan baik melalui dekapan ibu kita. Sesudah besar kita, dilengkapinya dengan aqal yang dengan itu kita dapat menghindarkan diri dari bahaya, merekayasa berkreasi.
Dilengkapinya kita dengan mulut, lidah, dan sepasang bibir agar kita dapat berkomunikasi, kita saling mengerti. Kedua pasang anggota badan kita tangan dan kaki kita gunakan untuk mempertahankan diri berkarya.
Demikianlah ﺃﷲ Swt. memelihara kita penuh kasih sayang tetapi mengapa kita tidak mau bersyukur. Apakah yang menghalangi kita untuk patuh dan bersyukur ?.
Aﺃﷲ Swt. dalam surat Yasin ayat 60, 61, 62 berpesan :


60. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",




61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
62. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?



Sesungguhnya tentera syaithan itu mengalir bersama darah anak Adam, maka hendaklah kita sempitkan jalannya dengan mengisinya dengan rezeki yang halal sebagaimana Rasulullah saw. berpesan :




”Mencari yang halal itu fardlu atas semua muslim.” (HR. Ibun Mas’ud)

Diriwayatkan bahwa Sa’d minta kepada Rasulullah saw. untuk menjadikan doanya makbul maka beliau menjawab : ”Baguskan makananmu niscaya diterima doamu.”

Tatkala Rasulullah saw. menyebutkan tentang orang yang loba kepada dunia lalu beliau bersabda : ”Banyak orang yang centang perenang, berdebu, yang lari kesana kemari dalam perjalanan yang jauh, makannya haram, pakaiannya haram bila dia mengangkat tangannya untuk berdoa : Ya ﺃﷲ , Ya ﺃﷲ, .........., maka bagaimana akan diterima doanya oleh karena perbuatannya yang demikian. (HR. Muslim)

Banyak sekali ayat dan hadist yang mengingatkan kita tentang masalah halal dan haram ini agar kita selalu berhati-hati untuk keselamatan di Yaumil Akhir.

Wabillahit taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

US1512007

Tidak ada komentar: