Kamis, 04 Desember 2008

MAKNA MAHABBAH

QS. Ali Imran : 31


Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.



“MAKNA MAHABBAH”


Hamba ﺃﷲ Swt. : Usman Said


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi ﺃﷲ Swt. yang telah menciptakan rasa kasih sayang didalam hati Bani Adam a.s. sehingga dapat mengantarkan kepada ibadah tertinggi, “Cinta kepada ﺃﷲ Swt. diatas segala sesuatu selain-Nya.”
Sholawat serta salam kita sampaikan kepada junjugan kita Nabi Besar Muhammad Saw. Yang telah memberikan contoh bagaimana meletakkan “Kecintaan kepada ﺃﷲ Swt. diatas segala sesuatu selain-Nya.”
Makrifatullah pada akhirnya akan menghasilkan cinta kepada ﺃﷲ Swt., sementara cinta ﺃﷲ Swt kepada hamba-Nya merupakan “keridhoan-Nya” dimana ﺃﷲ Swt akan memberikannya ganjaran didunia dan diakhirat dan membuatnya amandari hukuman, menjaganya selamat dari dosa dan melimpahkan kepada orang yang dipilih-Nya dengan “kedudukan” yang luhur dan ini menyebabkan hambanya itu memalingkan diri dari yang selain ﺃﷲ Swt. ini adalah pendapat dari para ulama sufi dan sunni.
Cinta manusia kepada ﺃﷲ Swt. adalah suatu kualitas terapan tingkah laku dari pancaran hati orang-orang yang beriman yang tha’at dalam benetuk penghormatan, pengagungan dan usaha untuk “membuat ridho” yang dicintainya dan menjadi tidak sabar dan resah oleh keinginan memandang wajah-Nya dan menjadi tenaga bila mengingat-Nya (Dzikrullah).
Cinta seorang hamba kepada ﺃﷲ Swt. ini hendaklah diletakkan diatas kecintaan kepada yang selain-Nya sebagaimana yang diperingatkan ﺃﷲ Swt. dalam QS. At-Taubah : 24


Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.



Para pencinta Tuhan adalah orang-orang yang mengabdikan dirinya kepada kematian dalam kedekatan kepada-Nya, bukan orang yang mencari watak-Nya dengan bersandar pada dirinya sendiri tetapi mengabdikan diri kepada yang dicintainya dan rela bersandar kepada yang dicintainya.
Bey Arifin dalam bukunya mengenal Tuhan menjelaskan diantara tanda-tanda seorang yang mencintai Tuhan itu adalah :
1. Mentha’at perintah-Nya (QS. 3 132 dan QS. 4 : 59)
2. Mentha’at perintah Rasulullah Saw. (QS. 3 : 31 dan QS. 9 : 24)
3. Cintanya diatas cinta yang selain ﺃﷲ Swt. (QS. 9 : 24)
4. Mencintai sesama manusia karena ﺃﷲ Swt. (HR. Annas)
5. Benci terhadap kekafiran seperti bencinya terhadap Neraka (HR. Annas)
6. Tidak takut dicela, dibenci, digertak oleh manusia (QS. 5 : 54)

Adapun yang dapat menjadi sebab yang membawa seseorang cinta kepada ﺃﷲ Swt. diantaranya :
1. Mendawamkan membaca Al-quran
2. Memperbanyak ibadah sunnat sesudah ibadah fardhu
3. Memperbanyak dzikir dengan hati dan lidah
4. Berjuang melawan hawa nafsu yang bertentangan dengan ridho ﺃﷲ Swt.
5. Mensyujuri nikmat
6. Mempelajari nama-nama ﺃﷲ Swt., sifatnya-Nya dan perbuatan-Nya (makrifat)
7. Banyak bertaubat dan menyadari setiap dosa
8. Bergaul dengan orang-orang yang saleh
9. Meninggalkan perkataan yang tidak berguna
10.Menjauhi segala yang dapat menjadi sebab timbulnya hijab antara hati dan ﺃﷲ Swt. Yang Maha Pengasih

Kesepuluh sebab ini hanya merupakan cara pendekatan bagi orang-orang yang ingin memasuki “maqam” mahabbah, lain ulama mungkin fatwanya juga berbeda.

Wabillahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaiku Wr. Wb.
US. 592007

Tidak ada komentar: