Kamis, 04 Desember 2008

AQIDAH SEBAGAI SUMBER KEKUATAN UMMAT

QS. Tha-ha : 14




Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

”AQIDAH SEBAGAI SUMBER KEKUATAN UMMAT”
Hamba ﺃﷲ Swt. : Usman Said
ﺑﺳﻢﺃﷲﺃﻟﺭﺣﻣﻥﺃﻟﺭﺣﻴﻢ


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi ﺃﷲ Swt., Tuhan semesta Alam yang telah menciptakan Islam sebagai satu-satunya agama untuk mengatur kehidupan hamba-hamba-Nya didunia dan memberi berita kabar gembira bagi mereka yang tha’at.
Sholawat serta salam kita sertakan untuk junjungan ummat, kekasih ﺃﷲ Swt., Nabi besar Muhammad Saw. yang diutus untuk menyampaikan Risalah dan memberikan contoh yang sempurna dalam pelaksanaan Risalah itu.

Sejak akan diciptakan manusia sudah mulai ada sanggahan oleh kehawatiran para malaikat tentang tingkah laku manusia yang merusak dan saling menumpahkan darah namun akhirnya terucap dari makhluq yang lebih dahulu diciptakan dari manusia ini suatu pengakuan : (QS. 2 : 32)


Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.



Tetapi ketika diperintahkan ﺃﷲ Swt. sujud kepada manusia yang baru diciptkan ini, terjadi suatu peristiwa yang membuat murka ﺃﷲ Swt. dan kelompok pembangkang ini selanjutnya ditetapkan ﺃﷲ Swt. sebagai Iblis oleh karena sombong dan kufur.
Nabi Adam as. yang telah bertatap muka dengan Robbul Jalil dan telah mengetahui bagaimana murka ﺃﷲ Swt. karena Iblis tidak mau ikut perintah-Nya, tetapi dalam kurun waktu yang relatif singakt dapat dibujuk oleh Syathan laknatullah padahal larangan hanya satu macam saja.
Tentang kita sebagai ummat akhir zaman yang tidak pernah bertatap muka dengan ﺃﷲ Swt. dan Rasul-Nya maka bila kita tidak membentengi diri dengan aqidah yang kuat maka kita lebih mungkin tergoda oleh bujukan syathan laknatullah.
Aqidah sebagai sumber kekuatan, ini sudah dibuktikan oleh pendahulu kita, para Rasul dan ummat-ummat sebelum kita.
Nabi Nuh dikatakan orang gila karena membuat kapal besar diatas sebuah bukit atas perintah wahyu ﺃﷲ Swt. karena Bumi seluruhnya akan ditenggelamkan oleh banjir yang dahsyat. Nabi Nuh as. yakin dengan berita dari ﺃﷲ Swt. dan dia amalkan perintahnya dengan penuh ketha’atan. Dia bersama ummatnya yang patuh selamat didunia dan bahagia diakhirat.
Siti Asiah isteri Fir’aun dan Siti Masithah, pelayan dan tukang sisir anak Fir’aun tetap berpegang teguh dengan iman ditengah kekufuran yang telah merajalela dibawah pimpinan Fir’aun, mereka berbahagia mendapatkan kepastian janji ﺃﷲ Swt..
Mereka dua wanita dengan keberanian yang hebat berkat kekuatan iman, menentang Fir’aun dengan segala kehebatannya, dan memang Dia yang makbul tak pernah dapat dikalahkan oleh segala bentuk kekufuran.
Nabi Ibrahim as. ketika sudah berada diatas onggokan kayu yang mulai terbakar ditawarkan bantuan oleh Malaikat, tetapi dia menjawab : ”Aku hanya memerlukan pertolongan dari Tuhan-Ku yang Maha Penyayang” maka turunlah ayat (QS. 21 : 69)




Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim".

Ujian demi ujian yang dihadapi oleh Ulul Azmi yang satu ini namun dengan kekuatan aqidah mampu diatasi dan menempatkannya ditempat yang mulia dihadirat ﺃﷲ Swt. yaitu di langit yang tertinggi ketika Rasulullah bertemu dengannya diwaktu Mi’raj.
Demikian juga junjungan ummat kekasih ﺃﷲ Swt., Rasulullah Saw., dia tidak dilahirkan sebagai anak Raja Parsi, Yunani atau Romawi tetapi sebagai anak yatim piatu dengan bermodalkan aqidah yang kokoh bersama sahabat, bukan hanya sanggup menggoncangkan jahiliyah Arab tapi Afrika, Eropa dan Asia bergoncang dan terbuktilah janji ﺃﷲ Swt. dalam QS. 21 : 107.




Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Ketika menghadapi tentara Quraish yang berjumlah 3 kali lipat dengan persenjataan yang lengkap, mereka tidak gentar sedikitpun bahkan berakhir dengan kemenangan dipihak Islam. Sekarang tehnologi dan persenjataan canggih tidak ditangan ummat Islam.
Sementara serangan pemikiran untuk memurtadkan ummat demikian gencar. Para ulama yang hanif dan pemikiran nasib ummat sudah mneriakkan seruan peringatan dengan suara yang makin parau tetapi masih banyk ummat yang tidak peduli bahkan banyak yang tingkah lakunya makin menjadi. Dikala ini merupakan kesempatan bagi mereka yang mau berjuang karena lahan terbuka demikian luas untuk menjadi mujahid-mujahid disemua bidang yang sudah dirasuki oleh warga Yahudi dan Nasrani.

Wabillahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum Wr. Wb.
US’092008

Tidak ada komentar: