Kamis, 04 Desember 2008

Al-Qur’an : Tentang Biologi

Al-Qur’an : Tentang Biologi

Al-qur’an adalah Kalam ﺃﷲ Swt. merupakan mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. membacanya adalah ibadah. Al-qur’an disebut pula dengan “Al-Furqon” yang membedakan antara hak dan batil – petunjuk bagi manusia.
Didalam al-qur’an dibicarakan pula tentang HIDUP dan MATI.
(QS. 76 : 2)




Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

Apakah sebenarnya hakikat hidupa itu tidak ada penjelasan yang memuaskan karena sulit sekali melacak dan memberi definisi apakah hakikat hidup itu maka para ilmuqan mengalihkan definisikan kepada : apakah ciri-ciri hidup itu ?

Ciri-ciri hidup adalah :
1. Tumbuh dan berkembang
2. Metabolisme
3. Reproduksi
4. Irritabilitas

Beberapa aspek Biologi Kedokteran yang dapat diutarakan :
1. Tentang asal usul manusia
2. Tentang struktur dan fungsi organ
3. Tentang reproduksi
4. Tentang Genetika Kedokteran

Sejak wahyu pertama diturunkan ﺃﷲ Swt. secara tersirat telah mengisaratkan bahwa selain kitab tertulis terdapat pula kitab tak tertulis yaitu alam semesta ini.
Didalam khawatim Ali Imran terdapat ayat yang menerangkan tentang kejadian langit dan bumi dan tentang pertukaran malam dan siang yang dapat dijadikan ajang bagi mereka yang mampu menggunakan akalnya (QS. 3 : 190).




Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Dan ﺃﷲ Swt. menjelaskan pula bahwa antara kitab tertulis dengan kitab yang tidak tertulis selalu ada keseimbangan dan kesesuaian dan tidak pernah terjadi benturan (QS. 2 : 192).




Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

Manusia dipacu untuk mempelajari keduanya agar manusia benar dapat menempatkan dirinya menjadi makhluk yang mulia seperti diutarakan dalam surat Isyra ayat 70 (QS. 17 : 70)


Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.



Manusia dituntun pula untuk mempelajari kedua-duanya agar mereka dapat memerankan fungsi kekhalifahan dirinya dan pengabdi yang sempurna (QS. 2 : 30) (QS. 51 : 56)


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. 2 : 30






Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51 : 56)

Sebaliknya kalau mereka tidak menyeimbangkan kedua kitab itu atau mereka memutuskannya maka jalan buntulah yang akan mereka jumpai dalam keputus asaan.

Alam semesta yang merupakan kitab tidak tertulis tunduk kepada hukum kimia dan fisika yang sekaligus merupakan SUNNATULLAH.
Dengan keteraturannya maka manusia dapat mempelajarinya dan memperoleh pengetahuan daripadanya. Manusia kemudian dapat membaca sebagian dari misterinya yang sekaligus MISTERI dari YANG MAHA AGUNG.
Karena itulah maka ﺃﷲ Swt. menandaskan bahwa orang yang dapat mengenyam keduanya (kitab tertulis dan tidak tertulis akan mendapat derajat yang tinggi (QS. 58 : 11).


Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.



Mempelajari biologi khususnya biologi Kedokteran kalau tidak disertai pula dengan mempelajari kitab tertulis yang merupakan petunjuk jalan lurus dan pembeda mana yang hak mana yang batil maka manusia akan terjerumus kepada kenistaan dan malapetaka dan akan menurunkan derajatnya yang disisi ﺃﷲ Swt. kederajat yang lebih rendah dari hewan. (QS. 95 : 5)




Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

Misalnya didalam kita mempelajari sistem reproduksi manusia secara biologis manusia memang berasal dari pertemuan sperma dengan ovum yang lalu tumbuh dan berkembang didalam rahim menurut waktu yang telah ditentukan hal ini dengan jelas diutarakan didalam kitab tertulis antara (QS 23 :1 4) demikian pula hasil studi biolgoi kedokteran.


Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.



Kalau hanya dengan mengandalkan kitab tak tertulis saja seraya tidak mengindahkan tuntutan kitab tertulis maka manusia dapat terjebak kepada penurunan derajatnya menjadi sama dengan hewan.
Secara biologis apabila sperma dipertemukan dengan ovum dan mengikuti kondisi yang sesuai dengan hukum fisiologi maka memang dapat saja tercipta manusia baru.
Bahkan tehnik ini telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan harapan cerah kepada pasangan-pasangan mandul bahkan dapat memilih jenis sperma dan ovum yang unggul dan memenuhi selera.
Tetapi didalam kitab tertulis (Al-qur’an) terdapat tuntunan demi memelihara kemuliaan manusia demi memelihara harkat manusia demi memelihara nasab maka untuk mempertemukan sperma dengan ovum itu hendaklah terlebih dahulu didahului dengan syariat NIKAH.
(QS. 4 : 3) Dan kalau tidak didahului syariat nikah ini manusia akan masuk kepada ZINA yang merupakan dosa besar (QS. 17 : 32) sebagaimana kita ketahui pula dari perzinaan inilah muncul berbagai penyakit kelami sampai kepada penyakit aids yang hingga kini belum ada obatnya.


Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. 4 : 3)






Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. 17 : 32)

Dan dari kitab tertulis manusia dituntut dalam melaksanakan syariat nikah itu hendaklah pula diikuti sejulah tuntunan penting lainnya agar manusia menjadi orang yang beruntung (QS. 23 : 6) yang membawa bahagian didunia sampai diakhirat.




kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (QS. 23 : 6)

Penuhilah syarat-syarat sebagai berikut :
1. Nikahlah sesama muslim sesama iman tauhid (QS. 2 : 221)


Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.



2. Jangan kawin inces (QS. 4 : 23)


Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,



3. Dalam melaksanakan fungsi seksual hindari masa haid dannifas (QS. 2. : 222) dan masa lain yang juga dilarang seperti bulan Ramadhan (QS. 2 : 187)



Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. 2. : 222)








Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma`af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. 2 : 187)

Dengan demikian apabila kita dapat mensikronkan kedua kitab itu maka berbahagialah kita-kita akan terangkat menjadi makhluk yang mulia yang tergolong dengan muttaqin.
Didalam kitab tertulis diangkat kejadian masa depan dari orang-orang yang tidak mensinkronkan antara potensi yang dimilikinya dengan tuntunan dari kitab tertulis sehingga menjadilah dia orang yang menyesal. (QS. 7 : 179) Dinyatakan disana mereka tidak mempergunakan arsenal yang mereka miliki seperti penglihatan, pendengaran, dan akal sesuai dengan tuntunan kitab tertulis.


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. 7 : 179)



Al-qur’an selaku kitab tertulis adalah tuntunan yang haq gayanya menuntun sangat sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki akal an hati nurani (QS. 30 : 30). Manusia didalam AL-QUR’AN digambarkan memiliki kelemahan dan kekuatan (QS. 70 : 19 – 22). Manusia yang menyadari keberadaan dan tugasnya dimuka bumi selaku yang menyadari keberadaan dan tugasnya dimuka bumi selaku hamba-Nya dan khalifah-Nya sekaligus merupakan kekuatan (QS. 13 : 28). Sebaliknya manusia yang tidak mwnyadari dirinya dan missinya merupakan kelemahan (QS. 22 : 31).




Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. 30 : 30)

(QS. 70 : 19 – 22)


19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.




20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,




21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,


22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,




(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. 13 : 28)

dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
(QS. 22 : 31)



Al-Qur’an Tentang Asal Usul Manusia :
1. Berasal dari tanah
* (QS. 15 : 26, 28, dan 33)


26. Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.


28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.




33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".

* (QS. 22 : 5)


Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.



* (QS. 23 : 12)




Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

* (QS. 55 : 14)




Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,

* (QS. 32 : 7)




Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.

* (QS. 35 : 11)


Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.



* (QS. 37 : 11)




Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.

2. Berasal Dari Air
* (QS. 16 : 4)




Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.

* (QS. 22 : 5)


Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.



* (QS. 15 : 28 - 33)


28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.






29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.


30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,


31. kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.


32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"


33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".

* (QS. 32 : 8)


Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).




* (QS. 23 : 13)




Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

* (QS. 35 : 11)


Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.



* (QS. 36 : 77)


Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!



* (QS. 76 : 2)


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.



* (QS. 80 :12)




maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,


* (QS. 86 : 5 - 6)




5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?


6. Dia diciptakan dari air yang terpancar,

Ilmuwan biologi dan anthropologi juga mempunyai keseimbangan bahwa manusia memang berasal dari tanah dan air.
Tentang teori evolusi Darwin : ”Al-qur’an secara tersirat menyatakan adanya proses evolusi.
(QS. 32 : 4) (QS. 7 : 53) (QS. 10 : 3) (QS. 11 : 7)
Secara umum al-qur’an menantang manusia yang memiliki kemampuan akal untuk menyelidiki rahasia alam semesta seperti dinyatakan antara lain dalam surat Ali Imran ayat 190.

Al-Qur’an Tentang Anatomi Manusia
Dalam mengungkap alat tubuh selalu dihubungkan dengan sifat al-qur’an sebagai tuntunan.
KEPALA dengan : ibadah / nassib / kehormatan diri / rasa penyesalan. (QS. 2 : 196) (QS. 48 : 27) (QS. 12 : 36 – 41) (QS. 20 : 94) (QS. 32 : 12)

KELAMIN dengan menjaga kehormatan (QS. 21 : 91) (QS. 61 : 12) (QS. 23 : 5) (QS. 24 : 30 – 31) (QS. 33 : 35)
KULIT siksaan / perasaan / kesaksian (QS. 4 : 56) (QS. 22 : 20) (QS. 39 : 23) (QS. 41 : 20 – 21)

HATI didalam biologi merupakan organ yang amat luas peranannya dalam memelihara kesehatan jasmani dalam Al-qur’an difahami sebagai jiwa atau rohani manusia dengan istilah QOLB ; FUAD ; FITROH : NAFS
Kalau dia suci terbuka menerima petunjuk maka beruntunglah dia (QS. 30 : 30) sebaliknya kalau tertutup bergelimang hawa tertutup menolak maka celakalah nasibnya (QS. 36 : 9).


KESIMPULAN
1. Alam Semesta diciptakan ﺃﷲ Swt. untuk menggali potensi akal yang dianugerahkan-Nya (QS. 3 : 190)
2. Biologi sebagai suatu displin ilmu merupakan arena olah fikir dan ujian bagi manusia (QS. 67 : 2 – 19) (QS. 2 : 260)
3. Ilmu yang benar adalah milik ﺃﷲ Swt. diajarkan kepada manusia agar manusia dapat mencapai makhluk yang mulia (QS. 17 : 85) (QS. 2 : 31)
4. ﺃﷲ Swt. akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan kederajat yang lebih tinggi (QS. 58 : 11)


US. 222007

Tidak ada komentar: