Sabtu, 06 Desember 2008

“DO’A PENGHUNI NERAKA”

Hamba ﺃﷲ Swt. : Usman Said

ﺑﺳﻢﺃﷲﺃﻟﺭﺣﻣﻥﺃﻟﺭﺣﻴﻢ

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi ﺃﷲ Swt. Tuhan semesta alam yang telah mengutus Rasulullah Saw. yang didalam dirinya terdapat suri tauladan yang baik sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sholawat serta salam kita sertakan untuk junjungan ummat Nabi Besar Muhammad Saw. yang dengan gigih dan penuh kesabaran membela, mempertahankan dan menyebarkan Islam, dengan hasil perjuangan beliau, Islam berkembang diseluruh muka bumi ﺃﷲ Swt.

Tentang kedahsyatan neraka dan siapa yang akan menjadi penghuninya sudah banyak diberitakan melalui Al-qur’an dan As-Sunnah namun manusia yang diberikan peringatan bahkan bersikap menantang.

Berita tentang neraka yang dahsyat itu diperingatkan kepada manusia juga oleh karena kasih dan sayang ﺃﷲ Swt. Kepada makhluq yang dimuliakannya, manusia agar mereka dapat kembali ke tampat yang mulia, ditaman sorga.

Diantara sahabat Rasulullah Saw. Berkata : ”Manusia itu belumlah terbangun bila dia belum menyadari bahwa dirinya itu adalah gudang dosa.”

Sebagaimana yang difirmankan ﺃﷲ Swt. Dalam surat Thaha ayat 74, 75 dan 76 digambarkan dua anak manusia yang hadir dalam keadaan yang berbeda, yang satu berlumuran dosa, sedang yang satu lagi beriman dan beramal shaleh tentu kedudukan yang diberikan ﺃﷲ Swt. pun berbeda.

Imam Al-Ghazali menyusun beberapa permintaan atau doa dari penghuni neraka yang tentu disaat ini tidak ada gunanya berdo’a lagi tetapi ﺃﷲ Swt. dengan Maha Tahu dan Maha Berilmu-Nya merekam do’a ini untuk hambanya yang mau menerima peringatan.

Doa pertama tercantum dalam surat Al-Mukmin ayat 11 dan 12

Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" (11)

Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (12)

Do’a kedua : ”Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, kembalikan kami ke dunia, kami akan beramal sholeh, sekarang kami telah yakin.”

Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".

Maka ﺃﷲ Swt. Berfirman untuk menjawab do’a mereka : ”Bukanlah dari dahulu kamu berkata bahwa kamu tidak akan binasa” (QS. 14 : 44)

Do’a ketiga : ”Wahai Tuhan kami keluarkanlah kami, keluarkanlah kami, nanti kami akan mengerjakan amal shaleh, tidak seperti yang telah kami kerjakan dahulu.” (QS. 35 : 37)

ﺃﷲ Swt. menjawab do’a mereka ini : ”Bukankah Kami telah memberikan umur yang cukup sehingga kamu beroleh kesempatan dan sadar dan bukankah telah datang pemberi peringatan kepadamu, maka rasakanlah pembalasan atas perbuatanmu. Bagi orang-orang yang zalim tiada seorangpun penolong”. (QS. 35 : 37)

Doa keempat : ”Wahai Tuhan kami, nasib malang telah memaksa kami sehingga kami tersesat. Wahai Tuhan kami keluarkanlah kami dari sini, kalau kami kembali mengerjakan dosa, sudah tentu kami akan menjadi orang-orang yang bersalah.” (QS. 23 : 106 dan 107)

ﺃﷲ Swt. menjawab do’a ini : ”Tinggallah kamu didalamnya dan janganlah lagi berbicara dengan Aku.” (QS. 23 : 108)

Demikian penghuni neraka itu akan diam untuk selama-lamanya sesudah itu karena ﺃﷲ Swt. sudah tak memberikan izin baginya bicara padahal selama didunia sudah diberikan kesempatan besar oleh ﺃﷲ Swt. : ”Berdo’alah kamu, Aku akan mengabulkan.”

Al.Hasan r.a. untuk disudut rumah sambil menangis. Ditanyakan kepadanya mengapa dia menangis lalu jawabnya : ”Aku takut ﺃﷲ Swt. mencampakkan aku kedalam neraka dan Ia tidak memperdulikan aku.”

Saat itu setiap penghuni neraka ingin diingat ﺃﷲ Swt. sementara selama kehidupannya didunia seluruh waktunya dipakai dengan melupakan ﺃﷲ Swt.

Sebab itu bila ﺃﷲ Swt. memerintahkan kita untuk banyak mengingat ﺃﷲ Swt. agar terjalin hubungan yang mesrra antara hamba dan Sang Maha Pencipta (QS. 2 : 152).

Dialog ini memberikan peringatan kepada kita agar kita jangan jadi orang yang terlambat, dengan penyesalan dimana kita tidak mungkin lagi memperbaiki diri.

Wabillahit taufiq wal hidayah,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar: