Kamis, 27 November 2008

AKHLAQ

Surat Al-Qalam ayat 4

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

“DENGAN AKHLAQ MENUJU KEADILAN”


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi ﺃﷲ Swt., yang telah Memelihara semesta alam, bumi dan langit beserta isinya dengan penuh kasih sayang karena ﺃﷲ Swt. Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah menghamparkan Bumi dengan tumbuh-tumbuhan, sungai-sungai dan hewan ternak untuk kepentingan kesejateraan kehidupan manusia, namun sedikit sekali diantara manusia yang bersyukur.
Sholawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan ummat kekasih ﺃﷲ Swt. Nabi Besar Muhammad saw. yang telah mengajarkan ummatnya bagaimana cara bersyukur.

Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan membiarkan sesuatu kepada yang berhak menerimanya sedangkan zalim dalam pengertian yang sesederhana adalah sebaliknya dari pengertian adil tadi.
Akhlaq adalah sikap dan perilaku berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh sebab itu Akhlaq dalam pengertian hakiki tidak sama dengan budi pekerti, adat istiadat, etika, sopan santun yang semuanya ini umumnya hasil pemikiran manusia.

Secara garis besar akhlaq ini mengatur sikap dan perilaku manusia terhadap
1. Khaliq yaitu dengan cara :
* Iman / Aqidah
* Amal / Ibadah
2. Makhluk yaitu terhadap :
* Manusia
* Hewan
* Tumbuh-tumbuhan
* Lingkungan

Iman kepada khaliq telah dibakukan oleh Rasulullah saw. dengan menyakini 6 rukun Iman, namun harus kita laksanakan dengan 5 rukun ibadah khususnya rukun Islam. Itulah ciri orang yang berakhlaq kepada Khaliq yang memang sejak semula ﺃﷲ Swt. menciptakan manusia untuk mengabdi hanya kepada-Nya. (QS. 51 : 56)

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Berakhlaq kepada makhluq yang pertama adalah kepada manusia dan manusia yang paling dekat dengan kita adalah dari kita sendiri. Bila kita berakhlaq kepada diri kita sendiri maka kita akan berlaku adil kepada diri kita dengan meletakkan diri kita pada tempat yang sebenarnya. Karena kita ini adalah hamba ﺃﷲ Swt., ciptaan ﺃﷲ Swt. maka jangalah kita letakkan diri kita ini sebagai saingan ﺃﷲ Swt. apalagi pendusta dan bahkan melawan, penentang aturan ﺃﷲ Swt. Ini berarti kita tidak adil terhadap diri kita sendiri karena kita tidak berakhlaq kepada Khaliq. Manusia yang dekat berikutnya disekitar kita adalah kedua orang tua kita. Dalam al-qur’an ini diberikan contoh bagaimana Luqman a.s. memberikan nasehat kepada anaknya (QS. 31 : 14)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.


Demikianlah akhlaq kita seharusnya kepada orang tua kita karena sesudah kita tidak boleh menyekutukan ﺃﷲ Swt. maka kita dipertanyakan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, bahkan Rasulullah saw. pernah bersabda : :Ridho ﺃﷲ Swt. untuk seseorang masuk sorga bila kedua orang tuanya ridho dia masuk sorga”.
Dan selanjutnya manusia yang dekat dengan kita adalah, saudara kita, kerabat kita, tetangga kita dan masyarakat disekitar kita yang didalam Islam diatur secara cermat bagaimana kita berhubungan secara muama’ah sehingga kita ikuti aturan itu maka yang kita lakukan itu punyai nilai ibadah. Dengan hewan pun kita harus berakhlaq. Ini dicontohkan dalam banyak pesan dan perbuatan Rasulullah saw. Demikian juga dengan tumbuh-tumbuhan dan lingkungan sehingga kita tidak menjadi manusia yang membuat kerusakan dimuka bumi ini yang ﺃﷲ Swt. menyatakan tidak senang dengan orang yang membuat kerusakan (QS. 28 :77)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Demikianlah bila kita berakhlaq maka kita akan menjadi manusia yang adil, bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada seluruh penghuni alam semesta ini.

Wabilahit taufiq wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb

US232007

Tidak ada komentar: